Slider
Slider
Slider

Cerpen . Oid

Senin, 28 Desember 2015

Death Game - Vol 3

Death Game
 “ Rahasia – bagian Ketiga “

Setiap orang menpunyai hal yang dirahasiakan, apa pun itu. Terkadang kita susah untuk menghidari hal-hal yang mungkin dapat membuat rahasia kita terbongkar, bahkan yang lebih kacau jika rahasia tersebut dapat  membuat hidup kita hancur karenanya.
Aku tertidur di kursi terminal , dengan baju lusuh , belum mandi, apalagi makan pagi . aku masi berpikir kenapa ini terjadi di hidupku. Sebelumnya hidupku tenang-tenang saja, dengan maen game setiap hari, makan dengan tenang, dan bahkan  bisa tidur dengan nyenyak di kasur kesayanganku .
“ahhhhh “

“aku tak bisa  seperti ini , aku harus mengetahui seluk beluk masalah ini . “
“ ini seperti Game, aku hanya harus tahu dimana NPC berada dan bisa menjalankan quest untuk selesai “
“ iya Game , Death Game “
Kuliat jam tanganku menunjukkan jam 16.30 .
“sebentar lagi aku harus menceritakan semuanya , hmmmmm , apa itu baik atau tidak ya ? “
“ahhh biarkan saja, lebih mudah jika hal ini, ahh bukan,  quest ini kujalani dengan bersama. “
Aku pun pergi ke samping jalan mencari bus untuk menemui si Ari .
Jam 17.02 …
“sudah jam 5 dimana dia ? “
Tiba2…
Ssssttt,,,ssstttt..
“hah “
“sini “
“hah kamu des, kenapa harus… “ tanya Ari terheran2 dengan sikap desto
“ aku hanya bisa sebentar, aku harus pergi jauh, ada orang yang sedang mengejar2 kakakku karna kotak ini “
“ktak apa itu des?” tanya Ari
“ aku gak tau, kotak ini punya kakakku, pos mengirimnya lansung kerumah aku, aku gk tau isinya apa, tp yang pastinya sekarang mereka sedang mencari kotak ini “
“buset dah,, uda kayak film2 aja lo , tp tenang apa lo gak nelpon polisi ? “
“ rencananya sih gitu, tapi kakak ku melarangnya , karna kotak ini rahasia penting. “
“tapi bukankah jika pihak berwajib mengetahunya akan lebih baik. “
“entahlah , aku merasa lelah untuk semua ini “
“baiklah , kalo gitu aku akan membatumu, aku akan bantu supaya kamu terbebas dari masalah ini “
“ makasi kawan, “
“tapi, aku ada rencana, mudah2an berhasil “
“apa itu des? “
“aku ingiin kamu stand by di computer mu, aku akan mengirimmu gambar2 orang yang mengejarku dan cari tahu siapa mereka “
“ oke des, akan ku lakukan. “
“baiklah , aku harus pergi dulu “
“sippp “
Aku pun pergi menyebrangi jalan lalu naik bus yang berhenti di perempatan jalan.
“ahh ,semoga ari dapat membantuku “
“ sekarang questnya telah menjadi party , akan kuselesaikan lalu akan ku cari siapa dalang dibalik semuanya “
Tringngngngnng
HP ku berbunyi lagi .
Kakak menelpon..
“ kamu dimana dek ? “
“Aku masi dijalan, sedang menuju ke alamat yg kakak kasih “
“ nanti dijalan kamu harus cari ATM dan Tarik semua tabunganmu, karna mereka akan melacakmu lewat transaksi di ATM.”
“baik kak “
Tuutttttttt…
HP ya lansung dimatikan,,
“wah makin seru saja , bisa ngelacak kayak di filem2 ya rupanya “
Aku pun turun di dekat pertokoan, dan mencari ATM terdekat .
Selesai dari ATM.
“seperti ada yg mengikutiku “ gumamku dalam hati
Aku pun menoleh kebelakang.
“itukan “
Aku pun lari dengan kencang ,,
Rupanya itu orang-orang kemarin yang mengejarku. Bagaimana bisa mereka sampai disini .
Sambil berlari aku sempat memotret salah satu wajah orng yang mengejarku.
Setelah berlari dan menghindari dari kejaran orang2 tersebut akhirnya aku bisa berhasil kabur dan pergi menuju ke alamat tujuan ku…
-----------------------
Jam 20.00
“sepertinya ini alamatnya,”
Aku pun masuk , dan melihat sebuah rumah yang sederhana tidak begitu besar dari rumah ku sebelumya. Tidak ada orang, bahkan jauh dari keramaian.
Lalu kubuka pintnya..
Hah,,tidak terkunci?
Aku pun masuk dan menyalakan lampu,.
Benar2 berdebu. Tidak terurus dan banyak sarang laba2 dmana2..
“sepertinya aku akan lelah untuk membersihkan semua ini “ sambil menghela nafaas panjang..
Aku pun mencari tempat tidur.
“nah itu ada kasur, yah untuk sementara biarlah seperti ini “
Aku pun menaruh barang2ku yang dari kemaren kubawa, sungguh berat kawan.
Hari sudah malam , aku merasa lelah dan ingin beristirahat, besok akan menjadi hari yang panjang.
Aku pun terlelap , dan terlelap……….
zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz
bersambung lagi ....

Death Game - Vol 2

Death Game
 “Sahabat - Bagian Kedua “
Dering HP pun bebunyi ,
“ des, kemana lo kmaren, lansung pergi aja? ‘’ tanya ari
“ ntahlah, aku lagi sibuk sekarang “
Tuuuuttttt,,,HP pun dimatikan
Si Ari pun menjadi heran ,
“kenapa dia ? apa jangan2 dia lagi dalam masalah “
Ari pun mencoba pergi kerumah desto.
Jam 10.00 Ari pun berdiri di depan pagar sambil memencet bel rumah desto.


“sepertinya rumahnya kosong “
“apa aku masuk saja ya, sepertinya ada yg aneh “
Ari pun masuk ke rumah desto dengna cara memanjat pagar depan
Dia terkejut melihat pitu rumah desto yang sudah rusak seperti kenak hantam,
“ada apa ini ? apa yg terjadi ? “ Ari pun heran melihat keadaan rumah desto yang berserakan
Lalu,,
“ini “
Dia pun menemukan selonsong peluru berukuran millimeter kecil
“dia benar2 lagi dalam masalah “
Ari pun mengambil HP nya dan menghubungi desto
“ada apa lagi Ri ? “ tanya desto
“aku sudah liat semuanya, kau lagi dalam masalah kan? Sebenarnya ada apa? Ceritakan pada ku? Aku menemukan selonsong peluru dan pastinya itu bukan punya mu kan? “
Desto terdiam sejenak ..
“ hmmm “
“ kita sudah berteman sejak lama, apapun masalah mu, aku siap membantumu, bukan kah kita sahabat des “
“baiklah ri, maafkan aku, aku hanya tak ingin kau ikut dalam masalah ku juga. Jam 5 sore nanti kita bertemu ditempat biasa ‘’
“oke des “
“sip , makasi kawan “ 
Bersambung..

Death Game - vol 1


Death Game
 “ Kotak Misterius – Bagian Satu “
Bbbrrrrr …tiba2 seember air membangunkan mimpiku ..
“ hoiii ,,, anak malas , udah pagi, cepat kau bangun!! “  teriak kakakku yang sedang marahnya sambil menenteng ember.
“iya , ini sudah bangun kok “ balasku sambil melempar bantal dan loncat dari tempat tidur..
Grrrrrrhhhh … kakakku hanya geleng2 ngeliat sikapku..

……………..
Sebelumnya..
Aku Desto , penggila game , hampir semua game pernah aku maini dari DOTA , DIABLO, AVA ,sampai game bodoh semacam minesweeper pun aku mainin.. hidupku hanya game dan game , pernah kakak ku menyuruh ku mencari kegiatan lain , tapi susah untuk move on guys :D
Dan di game lah aku mengerti tentang persahabatan, saling menjaga dan sampai rendah hati sesama gamer. Sudah ah kok malah cerita tentang game -_-
Aku tinggal dengan kakak ku  Mia ,  dia seorang karyawan di sebuah perusahaan game terkenal di negaraku,  orang tua kami sudah meniggal 2 th lalu , sekarang kakak ku lah  yang menjagaku.
………………
“cepat  habiskan sarapan mu, kakak akan pulang malam karena ada meeting dengan klien “
“ iya kak, ini juga sedang ku makan  “ kata ku sambil pasang bibir manyun
“ dasar alay , ingat jgn lupa kunci pintunya , kakak pergi dulu “ sambil keluar menuju mobilnya lalu berangkat kekantor.
Tingggg,,sebuah pesan singkat masuk ke hape ku ..
“ dosen lagi rapat , untuk jam pertama kita kosong “
Wah tumben si galak sedang sibuk, mending siang saja aku kekampus..
Setelah membaca pesan tersebut aku pun menuju kekamar ku, dan menyalakan komputer yang biasa kugunakan.
“ahhh bosan gak tau mau ngapain,,,,”
Aku pun berbaring dikasur, dan menyalakan musik di komputerku,,
Tettttt…tettttt ( tiba2 bel rumah berbunyi )
Aku pun turun dr kamar ku dan menuju ke pntu depan.
“iya sebentar “
Didepan pintu berdirilah seorang petugas kantor pos yang sedang memegang sebuah kotak .
“ada yg biasa saya bantu pak “
“ini dek, ada bingkisan untuk alamat ini, silahkan tanda tangan disini “
“baiklah, dari siapa pak ? “ Tanya ku heran
“wah disini gak tertera siapa pengirimya “
 “ohh ya uda gak pa2  pak, makasi pak “ jawabku tanpa rasa curiga.
diapun pergi…
Setelah kupegang ternyata berat juga ini barang, sebuah barang misterius, tanpa nama pengirim.
Kira2 ini benda apa ya –  pikiran ku jadi gak enak, mungkin ini barang punya kakak.
Setelah ku letakkan barangnya di atas meja, ku ambil kunci motorku dan pergi menuju kampus .
Sesampai dikampus.. Aku masi memikirkan tentang isi kotak misterius itu, apa jangan2 itu bom , ahh gak mungkin kan tadi gak ada suara detiknya pikirku .
“Desto !” tiba2 ada suara yg memanggilku dari arah lantai dua gedung kampus ku.
aku pun celingak celinguk mencari asal suara itu, “sini, kau liat ke atas ! “
dan aku melihat kearah suara tersebut
“ahh kamu Ri, manggil nya kejauhan, bentar aku ke atas  “ teriak ku.
Dan sesampai ku keatas
“gimana des ? kamu berhasil level berapa semalam? “ kata Ari
-------------
Sedikit info, Ari ini kawan aku satu komplek, dia yang paling akrab dengan aku, kami malah satu Hobi, yaitu ngegame. Jadi heran kok bisa punya hobi sama -_- jangan2 jodoh :3  -- kampret homo -_-
---------------
“kagak, aku cuma sampe level 6 saja, gk sanggup lagi “ jawabku sambil pasang muka memelas.
“aku sempat DC pulak , kampret jaringannya “
“sabar ri, beda muka “ ejek ku sambil ketawa
Tiba2 hape ku berdering ada panggilan masuk , hah ? kakak ? tumben dia nelpon , jarang2 dia nelpon dikampus pikirku,
“iya kak , ada apa? “
“kamu lagi dimana? Ada kamu terima kotak yang dari pos tadi pagi? “ suara kakakku agak aneh, seperti orang yang lagi buru2
“desto dikampus, ada kak, uda desto simpan dikamar , sebenarnya itu kotak apa kak ?”
“jangan banyak tanya, dengarkan pesan kakak, sebaiknya kamu pulang dan ambil kotak itu, kamu bawa ke tempat yang aman, kakak gk bisa nelpon lama2 , kakak gak bisa pulang dan bertemu kamu , kakak lg dalam masalah, kakak harap kamu bisa jaga diri baik2, nanti kakak akan kirim alamat rumah yang aman ke emailmu, kamu menetap lah disana sampai masalah ini selesai….. “  suara kakak ku membuat jantungku berdegup takut .
“Tapi kak “ kataku sambil gemetar
“gak ada tapi-tapi, kakak percaya padamu, cepat lakukan, dan lindungi benda itu,! ”
tuuuutuuutttt..telponnya pun mati
 Bagaikan tersambar petir aku mendengar kakak ku seserius ini, apa ini mimpi ? bukan ! ini bukan mimpi ! aku harus bergegas!
Aku pun pergi kembali ke rumah dan meninggalkan ari yang terheran2 dengan sikapku.
Sampai dirumah aku lansung kekamar ku dan mengambil kotak tersebut,
“ini dia kotaknya “ gumamku
Lalu aku menyalakan komputerku dan membuka email seperti pesan kakak, ini dia, sebuah pesan berisi alamat di sebuah tempat kota yang agak jauh dari tempat tinggal ku sekarang. Ini terlalu jauh bahkan aku belum pernah kesana , aku tidak bisa karna aku belum pernah berada disituasi seperti ini .
Setelah aku catat pesan tersebut, aku hanya duduk terdiam dan melihat keluar jendela kamarku, pandangan ku kosong, aku tak pernah seperti ini, merasa takut dan bingung untuk melakukan apa. Seumur hidupku aku hanya beraksi dalam game, dan hanya game.
 Aku tak bisa seperti ini, kakak percaya padaku dan aku harus percaya padanya.
Aku pun bangun dan mengambil tas ransel untuk bergegas pergi ke alamat tersebut, ku pegang kotak misterius tersebut sambil menatapnya “ benda ini ? benda bodoh yg sampai membuat alur hidupku menjadi seperti ini ? “ lalu kumasukkan kotak tersebut kedalam ransel dan menutupnya dengan  erat.
Tiba2 ada suara mobil di depan rumah ku, aku pun menuju ke jendela kamar dan melihat sebuah mobil box parkir depan rumah, dan ada sekitar 6 orang berbaju jas hitam keluar dan menuju ke pintu depan.
hape ku berdering lagi. kakak menelpon !
Baru aku angkat telponnya , lansung kakak teriak2 !
“CEPAT KELUAR DARI RUMAH ! “  tanpa bertanya kenapa aku pun berlari keluar bergegas untuk kabur. Dan tiba2 orang2 tersebut menggedor2 pintu rumah, aku jadi panik , aku pun berlari lewat pintu belakang , yang terakhir ku dengar sepertinya pintu depan rumah sudah didobrak oleh mereka. Aku melewati pagar yang sekitaran 3 meter, aku tak menyangka bisa melewatinya tapi sekarang bukan lah waktunya untuk memikirkan hal tersebut, aku terus lari, hingga sampai jalan raya dan berdiri dekat pemberhentian bus untuk menunggu bus dan pergi dari keadaan yang buruk ini.
Oh ya handpone ku, aku sampai lupa . dari tadi aku berlari aku sampai lupa kakakku lagi menelpon,
“kak, kakak dimana ? aku sudah berhasil kabur “
“……….”
Tidak ada jawaban apa2, aku hanya mendengar nada tulalit yang berulang kali dari operator bodoh ini. Mungkin ini seperti di film2, setiap jaringan telpon di acak sehingga setiap panggilan masuk dan keluar akan terblokir dan susah terhubungi.
Lamunan ku dibuyarkan oleh datangnya sebuah bus, yang berwarna putih dengan nomor B2375 .
Aku pun menaikinya dan duduk di bagian paling belakang. Aku hanya bisa melihat ke luar jendela sambil beranggapan ini hanyalah mimpi.
bersambung...

Contact Us

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *